Dulu aku selalu berpikir aku tak akan pernah
baking. Padahal sedari kecil aku sudah suka mengumpulkan resep-resep
kue. Digunting, ditempel di buku, lalu dilihat-lihat dan dikagumi sampai
akhirnya hilang bukunya. Kebiasaan itu tetap berlanjut sampai aku dewasa
dan menikah. Resep-resep di tabloid Nyata dan di Kompas Minggu suka aku
sobek dan kumpulkan, tapi akhirnya kuberikan sebagian pada temanku.
Kebetulan tetanggaku seorang tukang kue.
Kadang dia suka menjual sisa kue nya dengan harga miring padaku, namun seiring
kami mulai akrab, dia memberiku kuenya secara cuma-cuma. Pernah ia memberiku
seloyang chiffon pandan yang hmm...nyummyy.. Juga kue bolu hongkong yang harum
susunya hmmmm…. Saat menjelang lebaran atau hari besar lainnya, pasti tercium
harum kue lapis atau nastar, dan didepan pintunya ada bergentong-gentong putih
telur yang tidak terpakai. Ditambah Kay suka sekali makan Oreo Cheese
Cake, situasi seperti ini seakan menginspirasiku untuk mencoba membuat
kue.
Dan proyek pertamaku adalah membuat cheese cake,
setelah search sana sini di internet namun tidak menemukan resep yang kupikir
mudah. Akhirnya aku meminta resep kue cheese cake pada teman kuliah ku
yang pintar membuat kue. Dia memberiku resep yang dibilangnya resep
cheese cake dasar, seingatku resepnya mengocok mentega dan gula diawal.
Di resep tertulis kocok mentega dan gula hingga pucat, tapi dipandang-pandang,
kapan pucatnya yah nih adonan..? Weww...akhirnya pakai feeling aja asal
cemplang cemplung..bisa ditebak gmana jadinya kan tuh kue..bantet dengan sukses..
Tapi masih bisa dimakan kalau hangat-hangat, cuma besokannya sudah ga enak
lagi. Sedihnya Kay ga mau makan kue itu, besokannya aku potong cheese
cake ku seukuran Oreo Cheese Cake lalu dimicrowave sebentar.
Hehehe..suksesss....Kay dan Angie mau makan cheese cakenya. Dikira itu
Oreo Cheese Cake, karena kebetulan kuenya juga gepeng bantet yah lumayan
miriplah.
Percobaan baking selanjutnya diwarnai dengan
kegagalan-kegagalan. Yah palagi sebabnya kalo bukan asal cemplang
cemplung, udah kayak madam mik mak bikin ramuan sihir..tapi sayangnya tidak
sukses. Berloyang-loyang kueku akhirnya dimakan tong sampah.
Hehehe..Keras seperti batu. Karena
kasihan melihatku selalu gagal, akhirnya Hunny membelikanku oven microwave ,
sebelumnya aku memakai oven jadul mertua.
Jadi makin deg deg an deh..gmana yah kalau dah pake oven baru masih
gagal juga. Brarti kan emang ga bisa bakingya
bukan salah ovennya. Nguiksss… Kebetulan waktu gotong-gotong oven barunya
ketemu sama tetanggaku si tukang kue itu, sampai sekarang aku juga ga pernah
nanya namanya siapa padahal kita udah akrab, aku panggil dia ii. Si ii menawarkan mengajariku membuat cheese
cake. Hurrayyy….nah sejak melihat dia
ngadon jadi lumayan lah selanjutnya bisa meminimalisir kegagalan. Hehehe…setidaknya aku jadi tau adonan telur
yang mengembang seperti apa, cara mengaduk tepung kedalam adonan, atau kapan
saatnya memasukkan mentega cair ke adonan.
Dapet pencerahan dehh.. sangat-sangat berterimakasih sama si ii yang
baik hati ini.
Aku udah ga simpen lagi foto cheese cake pertama
ku dan hasil baking sama si ii. Berikut
aku upload yah hasil kreasi dari dapur kecilku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar